Resume Pertemuan ke XIII (Blended Learning Carbon Smart)
Assalamualaikum Wr. Wb.
Hallo semuanya, Nama saya Retno Sundari. Kali ini saya pengen kasih tahu ke kalian semua mengenai materi tentang Gas Rumah Kaca.
Untuk lebih lanjutnya yuk simak penjelasan dibawah ini.
Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi dapat juga timbul akibat aktivitas manusia.
Gas rumah kaca yang paling banyak adalah uap air yang mencapai atmosfer akibat penguapan air dari laut, danau dan sungai. Karbondioksida adalah gas terbanyak kedua. Ia timbul dari berbagai proses alami seperti: letusan vulkanik; pernapasan hewan dan manusia (yang menghirup oksigen dan menghembuskan karbondioksida); dan pembakaran material organik (seperti tumbuhan).
Karbondioksida dapat berkurang karena terserap oleh lautan dan diserap tanaman untuk digunakan dalam proses fotosintesis. Fotosintesis memecah karbondioksida dan melepaskan oksigen ke atmosfer serta mengambil atom karbonnya.
Berikut ini enam Gas Rumah Kaca yang utama :
- Uap Air (H2O)
Uap air adalah air dalam bentuk gas. Air dari darat dan lautan menguap karena terkena panas matahari lalu menjadi awan di langit. Air yang terkandung di awan itu akan turun kembali ke darat dan laut menjadi hujan. Proses ini memberi efek dingin.
- Karbon Dioksida (CO2)
Gas ini terdiri dari karbon dan oksigen. Karbon dioksida ada di sekitar kita. selain dari proses pernafasan, karbon dioksida datang dari makhluk hidup yang membusuk. Karbon dioksida juga dihasilkan gunung berapi. Namun paling banyak, gas ini dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil.
Hampir seluruh aktivitas manusia yang membutuhkan listrik, atau konsumsi dan penggunaan barang yang diproduksi dengan mesin, menghasilkan karbon dioksida. Gas ini menjadi gas yang paling berkontribusi menyebabkan pemanasan global. Semua ini terjadi ketika manusia memasuki era Revolusi Industri dengan kemunculan pabrik dan mesin.
- Metana (CH4)
Metana terbentuk dari karbon dan hidrogen atau air. Metana dihasilkan oleh rawa-rawa, sawah padi, peternakan, sampah sisa makanan, dan penggunaan gas bumi serta batu bara.
Hewan-hewan ini menghasilkan metana saat mencerna rumput yang dimakannya. Kita bisa mengenali gas metana lewat baunya yang busuk. Metana kini dianggap sebagai penyebab pemanasan global terburuk kedua setelah karbon dioksida.
- Ozon (O3)
Manusia dan makhluk hidup lainnya tidak bisa terpapar radiasi matahari yang terlalu kuat. Lapisan ozon-lah yang selama ini melindungi kita. Namun, selama ini kita menambah lapisan ozon di langit yang rendah atau troposfer. Dengan adanya ozon di troposfer, makin banyak panas yang terperangkap di bumi. Ozon di lapisan troposfer ini terbentuk dari kebiasaan manusia mengendarai mobil dan aktivitas pabrik.
- Dinitrogen Oksida (N2O)
Dinitrogen oksida biasa kita kenal sebagai penambah kecepatan di kendaraan dan roket. Secara alami, dinitrogen oksida dihasilkan oleh laut serta bakteri di tanah. Namun, dinitrogen oksida yang berlebihan juga dihasilkan oleh pabrik, pembangkit listrik, dan pupuk.
Akibat dinitrogen oksida yang terlalu banyak, lapisan ozon rusak. Kanker kulit salah satu penyakit yang disebabkan radiasi matahari yang terlalu kuat
- Klorofluorokarbon ( CFC)
Senyawa ini diciptakan oleh manusia dengan menggabungkan unsur klorin, karbon, hidrogen, dan fluorin. Tujuannya, menghasilkan senyawa kimia pendingin yang kita kenal dengan freon.
Pendingin seperti kulkas dan AC menggunakan freon. Sama seperti dinitrogen oksida, CFC merusak lapisan ozon. Selain itu, CFC memperkuat efek gas rumah kaca yang menambah panas bumi.
Gas rumah kaca umum dihasilkan oleh industri dan pertanian, namun industri lebih banyak mengemisikan gas rumah kaca dikarenakan mereka memakai lebih banyak energi dan tidak ada siklus karbon di dalamnya.
Industri, selain menghasilkan gas rumah kaca (yang paling umum adalah karbon dioksida dan nitrogen oksida), industri juga menghasilkan gas yang dapat menyebabkan hujan asam sehingga dapat membahayakan ekosistem.
Sumber emisi Gas Rumah Kaca yaitu berasal dari :
- Sektor energi dan transportasi tetap menjadi sumber utama emisi gas rumah kaca (GRK) global pada 2010-2019 (data terakhir yang tersedia). Emisi GRK dari sektor pertanian naik namun produktivitas pertanian tumbuh lebih tinggi.
- Total emisi CO2 dari sektor energi (listrik dan pemanas) mencapai 12,48 miliar ton. Sementara emisi CO2 dari sektor transportasi, pada periode yang sama, mencapai 6,76 miliar ton. Emisi di dua sektor tersebut dipicu oleh pembakaran dan penggunaan bahan bakar fosil.
- Emisi gas rumah kaca di sektor pertanian dan peternakan tercatat 4,69 miliar ton setara CO2 (CO2 equivalent), naik 13% dibanding emisi pada 1990. Walau produksi emisi naik, produktifitas industri pertanian tumbuh 1,6 kali lipat lebih tinggi, menunjukkan bahwa sektor pertanian semakin efisien dalam menggunakan energi. Tiga jenis gas rumah kaca yang umum dijumpai di sektor pertanian adalah nitrogen oksida (NOx), CO2, dan metana (CH4).
- Fermentasi dalam tubuh ternak menyumbang 29% emisi pertanian di Amerika Utara dan Asia pada dekade terakhir ini rendah dibanding wilayah lain namun menyumbang 61% emisi pertanian di Amerika Selatan menunjukkan bahwa wilayah ini memimpin produksi ternak dunia.
Pertanian menggunakan energi yang relatif lebih sedikit dan ada siklus karbon di dalamnya (tanaman pertanian menghisap karbon dioksida), namun pertanian menghabiskan lebih banyak lahan dibandingkan industri, yang mungkin dapat dimanfaatkan untuk mendirikan hutan.
Pertanian, di sisi lain, juga menghasilkan gas rumah kaca, misalnya karbon dioksida (dari usaha mekanisasi pertanian, penggunaan traktor, industri pengolahan pupuk, dsb) dan juga metana (akibat dari proses pembusukan sisa-sisa pertanian dan deposit pupuk kimia ke perairan sekitar wilayah pertanian).
Aktivitas pertanian yang dapat menghasilkan emisi Gas Rumah Kaca diantaranya sebagai berikut :
- Emisi metana biasanya dihasilkan saat bahan-bahan organik seperti tanaman, pakan dan kotoran ternak membusuk dalam proses anaerobik (tanpa oksigen). Metana menyumbang sekitar 50% total emisi GRK di industri pertanian. Fermentasi dalam tubuh ternak (enteric fermentation) menghasilkan emisi metana terbesar dari seluruh emisi di industri ini.
- Nitrogen oksida adalah emisi yang dihasilkan oleh mikroba saat mengurai nitrogen dari dalam tanah maupun kotoran ternak. Produksi emisi NOx tinggi terutama saat ketersediaan nitrogen dalam tanah melebihi kebutuhan nitrogen untuk pertumbuhan tanaman. Kondisi ini terjadi saat petani menggunakan pupuk kimia sintetis yang kaya akan nitrogen. NOx menyumbang 36% emisi gas rumah kaca di sektor pertanian.
- Emisi CO2 dihasilkan dari tanah saat bahan-bahan organik membusuk dengan bantuan oksigen (aerobik). Sumber utama emisi CO2 di sektor pertanian adalah dari drainase dan pengolahan lahan. Saat lahan dikeringkan untuk diolah, bahan-bahan organik dalam tanah membusuk dengan cepat dan melepas CO2. Proses ini menyumbang 14% emisi GRK dari sektor pertanian.
- Produksi padi menyumbang 17% dari total emisi di wilayah Asia pada dekade terakhir ini, namun hanya menyumbang tidak lebih dari 3% emisi di wilayah-wilayah lain, menunjukkan posisi Asia sebagai produsen padi utama dunia.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca :
- Biasakan diri untuk berjalan kaki atau bersepeda setiap harinya. Bila berpergian cukup jauh, gunakan alat transportasi umum. Hal ini akan mengurangi pembakaran bahan bakar fosil dan tentunya baik untuk kesehatan.
- Menggunakan energi listrik, bahan bakar minyak, gas, dan air dengan bijak atau secukupnya saja.
- Mengurangi penggunaan kertas artinya kita bisa memperpanjang kehidupan pohon-pohon, baik yang ada di hutan industri maupun hutan primer. Keberadaan pohon di dunia berperan penting untuk menghasilkan oksigen dan melindungi bumi kita dari peningkatan suhu udara.
- Tahukah kalian berapa banyak sampah plastik mengambang di laut & yang tertinggal di darat ? Nah salah satu cara yang dapat kita lakukan, dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai artinya kita telah mengurangi jumlah sampah yang sulit terurai.
- Dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai artinya kita telah mengurangi jumlah sampah yang sulit terurai.
- Mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos dan mengolah sampah non-organik menjadi kreativitas.
Sekian dari saya yang bisa saya sampaikan, semoga apa yang saya tulis ini bermanfaat untuk kalian semua. Terima Kasih dan Wassalamualaikum Wr. Wb.
Sumber data dan informasi : https://www.kompas.com/kompasskola/read/2019/12/06/155959869/mengenal-enam-gas-rumah-kaca?page=all.
https://hijauku.com/2013/05/12/inilah-sumber-emisi-grk-dunia/.
https://nationalgeographic.grid.id/read/13298686/5-cara-sederhana-kurangi-gas-rumah-kaca?page=all.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Hallo semuanya, Nama saya Retno Sundari. Kali ini saya pengen kasih tahu ke kalian semua mengenai materi tentang Gas Rumah Kaca.
Untuk lebih lanjutnya yuk simak penjelasan dibawah ini.
Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi dapat juga timbul akibat aktivitas manusia.
Gas rumah kaca yang paling banyak adalah uap air yang mencapai atmosfer akibat penguapan air dari laut, danau dan sungai. Karbondioksida adalah gas terbanyak kedua. Ia timbul dari berbagai proses alami seperti: letusan vulkanik; pernapasan hewan dan manusia (yang menghirup oksigen dan menghembuskan karbondioksida); dan pembakaran material organik (seperti tumbuhan).
Karbondioksida dapat berkurang karena terserap oleh lautan dan diserap tanaman untuk digunakan dalam proses fotosintesis. Fotosintesis memecah karbondioksida dan melepaskan oksigen ke atmosfer serta mengambil atom karbonnya.
Berikut ini enam Gas Rumah Kaca yang utama :
- Uap Air (H2O)
Uap air adalah air dalam bentuk gas. Air dari darat dan lautan menguap karena terkena panas matahari lalu menjadi awan di langit. Air yang terkandung di awan itu akan turun kembali ke darat dan laut menjadi hujan. Proses ini memberi efek dingin.
- Karbon Dioksida (CO2)
Gas ini terdiri dari karbon dan oksigen. Karbon dioksida ada di sekitar kita. selain dari proses pernafasan, karbon dioksida datang dari makhluk hidup yang membusuk. Karbon dioksida juga dihasilkan gunung berapi. Namun paling banyak, gas ini dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil.
Hampir seluruh aktivitas manusia yang membutuhkan listrik, atau konsumsi dan penggunaan barang yang diproduksi dengan mesin, menghasilkan karbon dioksida. Gas ini menjadi gas yang paling berkontribusi menyebabkan pemanasan global. Semua ini terjadi ketika manusia memasuki era Revolusi Industri dengan kemunculan pabrik dan mesin.
- Metana (CH4)
Metana terbentuk dari karbon dan hidrogen atau air. Metana dihasilkan oleh rawa-rawa, sawah padi, peternakan, sampah sisa makanan, dan penggunaan gas bumi serta batu bara.
Hewan-hewan ini menghasilkan metana saat mencerna rumput yang dimakannya. Kita bisa mengenali gas metana lewat baunya yang busuk. Metana kini dianggap sebagai penyebab pemanasan global terburuk kedua setelah karbon dioksida.
- Ozon (O3)
Manusia dan makhluk hidup lainnya tidak bisa terpapar radiasi matahari yang terlalu kuat. Lapisan ozon-lah yang selama ini melindungi kita. Namun, selama ini kita menambah lapisan ozon di langit yang rendah atau troposfer. Dengan adanya ozon di troposfer, makin banyak panas yang terperangkap di bumi. Ozon di lapisan troposfer ini terbentuk dari kebiasaan manusia mengendarai mobil dan aktivitas pabrik.
- Dinitrogen Oksida (N2O)
Dinitrogen oksida biasa kita kenal sebagai penambah kecepatan di kendaraan dan roket. Secara alami, dinitrogen oksida dihasilkan oleh laut serta bakteri di tanah. Namun, dinitrogen oksida yang berlebihan juga dihasilkan oleh pabrik, pembangkit listrik, dan pupuk.
Akibat dinitrogen oksida yang terlalu banyak, lapisan ozon rusak. Kanker kulit salah satu penyakit yang disebabkan radiasi matahari yang terlalu kuat
- Klorofluorokarbon ( CFC)
Senyawa ini diciptakan oleh manusia dengan menggabungkan unsur klorin, karbon, hidrogen, dan fluorin. Tujuannya, menghasilkan senyawa kimia pendingin yang kita kenal dengan freon.
Pendingin seperti kulkas dan AC menggunakan freon. Sama seperti dinitrogen oksida, CFC merusak lapisan ozon. Selain itu, CFC memperkuat efek gas rumah kaca yang menambah panas bumi.
Gas rumah kaca umum dihasilkan oleh industri dan pertanian, namun industri lebih banyak mengemisikan gas rumah kaca dikarenakan mereka memakai lebih banyak energi dan tidak ada siklus karbon di dalamnya.
Industri, selain menghasilkan gas rumah kaca (yang paling umum adalah karbon dioksida dan nitrogen oksida), industri juga menghasilkan gas yang dapat menyebabkan hujan asam sehingga dapat membahayakan ekosistem.
Sumber emisi Gas Rumah Kaca yaitu berasal dari :
- Sektor energi dan transportasi tetap menjadi sumber utama emisi gas rumah kaca (GRK) global pada 2010-2019 (data terakhir yang tersedia). Emisi GRK dari sektor pertanian naik namun produktivitas pertanian tumbuh lebih tinggi.
- Total emisi CO2 dari sektor energi (listrik dan pemanas) mencapai 12,48 miliar ton. Sementara emisi CO2 dari sektor transportasi, pada periode yang sama, mencapai 6,76 miliar ton. Emisi di dua sektor tersebut dipicu oleh pembakaran dan penggunaan bahan bakar fosil.
- Emisi gas rumah kaca di sektor pertanian dan peternakan tercatat 4,69 miliar ton setara CO2 (CO2 equivalent), naik 13% dibanding emisi pada 1990. Walau produksi emisi naik, produktifitas industri pertanian tumbuh 1,6 kali lipat lebih tinggi, menunjukkan bahwa sektor pertanian semakin efisien dalam menggunakan energi. Tiga jenis gas rumah kaca yang umum dijumpai di sektor pertanian adalah nitrogen oksida (NOx), CO2, dan metana (CH4).
- Fermentasi dalam tubuh ternak menyumbang 29% emisi pertanian di Amerika Utara dan Asia pada dekade terakhir ini rendah dibanding wilayah lain namun menyumbang 61% emisi pertanian di Amerika Selatan menunjukkan bahwa wilayah ini memimpin produksi ternak dunia.
Pertanian menggunakan energi yang relatif lebih sedikit dan ada siklus karbon di dalamnya (tanaman pertanian menghisap karbon dioksida), namun pertanian menghabiskan lebih banyak lahan dibandingkan industri, yang mungkin dapat dimanfaatkan untuk mendirikan hutan.
Pertanian, di sisi lain, juga menghasilkan gas rumah kaca, misalnya karbon dioksida (dari usaha mekanisasi pertanian, penggunaan traktor, industri pengolahan pupuk, dsb) dan juga metana (akibat dari proses pembusukan sisa-sisa pertanian dan deposit pupuk kimia ke perairan sekitar wilayah pertanian).
Aktivitas pertanian yang dapat menghasilkan emisi Gas Rumah Kaca diantaranya sebagai berikut :
- Emisi metana biasanya dihasilkan saat bahan-bahan organik seperti tanaman, pakan dan kotoran ternak membusuk dalam proses anaerobik (tanpa oksigen). Metana menyumbang sekitar 50% total emisi GRK di industri pertanian. Fermentasi dalam tubuh ternak (enteric fermentation) menghasilkan emisi metana terbesar dari seluruh emisi di industri ini.
- Nitrogen oksida adalah emisi yang dihasilkan oleh mikroba saat mengurai nitrogen dari dalam tanah maupun kotoran ternak. Produksi emisi NOx tinggi terutama saat ketersediaan nitrogen dalam tanah melebihi kebutuhan nitrogen untuk pertumbuhan tanaman. Kondisi ini terjadi saat petani menggunakan pupuk kimia sintetis yang kaya akan nitrogen. NOx menyumbang 36% emisi gas rumah kaca di sektor pertanian.
- Emisi CO2 dihasilkan dari tanah saat bahan-bahan organik membusuk dengan bantuan oksigen (aerobik). Sumber utama emisi CO2 di sektor pertanian adalah dari drainase dan pengolahan lahan. Saat lahan dikeringkan untuk diolah, bahan-bahan organik dalam tanah membusuk dengan cepat dan melepas CO2. Proses ini menyumbang 14% emisi GRK dari sektor pertanian.
- Produksi padi menyumbang 17% dari total emisi di wilayah Asia pada dekade terakhir ini, namun hanya menyumbang tidak lebih dari 3% emisi di wilayah-wilayah lain, menunjukkan posisi Asia sebagai produsen padi utama dunia.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca :
- Biasakan diri untuk berjalan kaki atau bersepeda setiap harinya. Bila berpergian cukup jauh, gunakan alat transportasi umum. Hal ini akan mengurangi pembakaran bahan bakar fosil dan tentunya baik untuk kesehatan.
- Menggunakan energi listrik, bahan bakar minyak, gas, dan air dengan bijak atau secukupnya saja.
- Mengurangi penggunaan kertas artinya kita bisa memperpanjang kehidupan pohon-pohon, baik yang ada di hutan industri maupun hutan primer. Keberadaan pohon di dunia berperan penting untuk menghasilkan oksigen dan melindungi bumi kita dari peningkatan suhu udara.
- Tahukah kalian berapa banyak sampah plastik mengambang di laut & yang tertinggal di darat ? Nah salah satu cara yang dapat kita lakukan, dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai artinya kita telah mengurangi jumlah sampah yang sulit terurai.
- Dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai artinya kita telah mengurangi jumlah sampah yang sulit terurai.
- Mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos dan mengolah sampah non-organik menjadi kreativitas.
Sekian dari saya yang bisa saya sampaikan, semoga apa yang saya tulis ini bermanfaat untuk kalian semua. Terima Kasih dan Wassalamualaikum Wr. Wb.
Sumber data dan informasi : https://www.kompas.com/kompasskola/read/2019/12/06/155959869/mengenal-enam-gas-rumah-kaca?page=all.
https://hijauku.com/2013/05/12/inilah-sumber-emisi-grk-dunia/.
https://nationalgeographic.grid.id/read/13298686/5-cara-sederhana-kurangi-gas-rumah-kaca?page=all.
Komentar
Posting Komentar