Resume Pertemuan ke IX Evapotranspirasi
Assalamualaikum Wr. Wb.
Hallo semuanya, Nama saya Retno Sundari. Kali ini saya pengen kasih tahu ke kalian materi tentang Evapotranspirasi. Untuk lebih lanjut yuk disimak penjelasan di bawah ini ๐๐๐...
Siklus Hidrologi --> Proses prosesnya ialah Plant Uptake, Evaporasi, Transpirasi, Kondensasi, Presipitasi, Run Off, dan Infiltrasi.
Secara umum, Penguapan atau evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair (contohnya air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air). Proses ini adalah kebalikan dari kondensasi. Umumnya penguapan dapat dilihat dari lenyapnya cairan secara berangsur-angsur ketika terpapar pada gas dengan volume signifikan.
Rata-rata molekul tidak memiliki energi yang cukup untuk lepas dari cairan. Bila tidak cairan akan berubah menjadi uap dengan cepat. Ketika molekul-molekul saling bertumbukan mereka saling bertukar energi dalam berbagai derajat, tergantung bagaimana mereka bertumbukan. Terkadang transfer energi ini begitu berat sebelah, sehingga salah satu molekul mendapatkan energi yang cukup untuk menembus titik didih cairan. Bila ini terjadi di dekat permukaan cairan molekul tersebut dapat terbang ke dalam gas dan "menguap"
Sedangkan Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel. Transpirasi merupakan pengeluaran berupa uap H2O dan CO2, terjadi siang hari saat panas, melaui stomata (mulut daun) dan lentisel (celah batang). Transpirasi berlangsung melalui bagian tumbuhan yang berhubungan dengan udara luar, yaitu melalui pori-pori daun seperti stomata, lubang kutikula, dan lentisel oleh proses fisiologi tanaman.
Transpirasi adalah terlepasnya air dalam bentuk uap air melalui stomata dan kutikula ke udara bebas (evaporasi). Jadi semakin cepat laju transpirasi berarti semakin cepat pengangkutan air dan zat hara terlarut, demikian pula sebaliknya. Alat untuk mengukur besarnya laju transpirasi melalui daun disebut fotometer atau transpirometer.
Transpirasi dalam tanaman atau terlepasnya air melalui kutikula hanya 5-10% dari jumlah air yang ditranspirasikan. Air sebagian besar menguap melalui stomata, sekitar 80% air ditranspirasikan berjalan melewati stomata, sehingga jumlah dan bentuk stomata sangat mempengaruhi laju transpirasi. Selain itu transpirasi juga terjadi melalui luka dan jaringan epidermis pada daun, batang, cabang, ranting, bunga, buah dan akar.
Intersepsi adalah proses ketika air hujan jatuh pada permukaan vegetasi di atas permukaan tanah, tertahan beberapa saat untuk kemudian diuapkan kembali ke atmosfer atau diserap oleh vegetasi yang bersangkutan. Proses intersepsi terjadi selama berlangsungnya curah hujan dan setelah hujan berhenti.
Perbedaan antara transpirasi dan penguapan
Transpirasi berbeda dengan penguapan/evaporasi sederhana karena berlangsung pada jaringan hidup dan dipengaruhi oleh fisiologi tumbuhan.
Transpirasi --> Proses fisiologis/ fisika yang termodifikasi
Evaporasi --> Proses fisika murni
Transpirasi --> Diatur bukaan stomata
Evaporasi --> Tidak diatur bukaan stomata
Transpirasi --> Diatur oleh beberapa macam tekanan
Evaporasi --> Tidak diatur oleh tekanan
Transpirasi --> Terjadi di jaringan hidup
Evaporasi --> Tidak terbatas pada jaringan hidup
Transpirasi --> Permukaan sel basah
Evaporasi --> Permukaan yg menjalankannya jadi kering
Mekanisme transpirasi
Air diserap ke dalam akar secara osmosis melalui rambut akar, sebagian besar bergerak menurut gradien potensial air melalui xilem. Air dalam pembuluh xilem mengalami tekanan besar karena molekul air polar menyatu dalam kolom berlanjut akibat dari penguapan yang berlangsung di bagian atas. Sebagian besar ion bergerak melalui simplas dari epidermis akar ke xilem, dan kemudian ke atas melalui arus transportasi.
Laju transpirasi dipengaruhi oleh ukuran tumbuhan, kadar CO2, cahaya, suhu, aliran udara, kelembaban, dan tersedianya air tanah. Faktor-faktor ini memengaruhi perilaku stoma yang membuka dan menutupnya dikontrol oleh perubahan tekanan turgor sel penjaga yang berkorelasi dengan kadar ion kalium (K+) di dalamnya. Selama stoma terbuka, terjadi pertukaran gas antara daun dengan atmosfer dan air akan hilang ke dalam atmosfer. Untuk mengukur laju transpirasi tersebut dapat digunakan potometer.
Transpirasi pada tumbuhan yang sehat sekalipun tidak dapat dihindarkan dan jika berlebihan akan sangat merugikan karena tumbuhan akan menjadi layu bahkan mati. Sebagian besar transpirasi berlangsung melalui stomata sedang melalui kutikula daun dalam jumlah yang lebih sedikit. Transpirasi terjadi pada saat tumbuhan membuka stomatanya untuk mengambil karbon dioksida dari udara untuk berfotosintesis.
Lebih dari 20 % air yang diambil oleh akar dikeluarkan ke udara sebagai uap air. Sebagian besar uap air yang ditranspirasi oleh tumbuhan tingkat tinggi berasal dari daun selain dari batang, bunga dan buah. Transpirasi menimbulkan arus transpirasi yaitu translokasi air dan ion organik terlarut dari akar ke daun melalui xilem.
Adaptasi tumbuhan terhadap transpirasi
1. Daun
Tumbuhan seperti pohon jati dan akasia mengurangi penguapan dengan cara menggungurkan daunnya di musim panas. Pada tumbuhan padi-padian, liliacea dan jahe-jahean, tumbuhan jenis ini mematikan daunnya pada musim kemarau. Pada musim hujan daun tersebut tumbuh lagi.
Tumbuhan yang hidup di gurun pasir atau lingkungan yang kekurangan air (daerah panas) misalnya kaktus, mempunyai struktur adaptasi khusus untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Pada tumbuhan yang terdapat di daerah panas, jika memiliki daun maka daunnya berbulu, bentuknya kecil-kecil dan kadang-kadang daun berubah menjadi duri dan sisik.
2. Stomata dapat membuka dan menutup karena
Stomata pada daun dapat membuka di siang hari dan menutup pada malam hari untuk menghindari penguapan yang berlebihan,karena itu stomata disebut dengan mulut daun.
3. Akar
Sistem perakaran tumbuhan di daerah panas memiliki akar yang panjang-panjang sehingga dapat menyerap air lebih banyak.
Mekanisme Membuka Menutupnya Stomata
Faktor yang mempengaruhi membuka dan menutupnya stoma yaitu: 1) faktor internal antara lain cahaya matahari, konsentrasi CO2, dan asam absisat (ABA), serta 2) faktor internal (jam biologis). Cahaya matahari merangsang sel penjaga menyerap ion K+ dan air, sehingga stoma membuka pada pagi hari. Konsentrasi CO2 yang rendah di dalam daun juga menyebabkan stoma membuka. Stomata akan menutup apabila terjadi cekaman air. Pada saat cekaman air, zat pengatur tumbuh ABA diproduksi di dalam daun yang menyebabkan membran menjadi bocor sehingga terjadi kehilangan ion K+ dari sel penjaga dan menyebabkan sel penjaga mengkerut sehingga stomata menutup.
Faktor internal yaitu jam biologis memicu serapan ion pada pagi hari sehingga stoma membuka, sedangkanpada malam hari terjadi pembebasan ion yang menyebabkan stoma menutup. Stomata pada sebagian besar tanaman umumnya membuka pada siang hari dan menutup pada malam hari.
Pada beberapa tumbuhan misalnya kelompok tumbuhan CAM stoma membuka pada malam hari sedangkan pada siang hari stoma menutup. Menutupnya stoma pada siang hari Membran plasma Pompa proton merupakan adaptasi untuk mengurangi proses penguapan tumbuhan yang hidup di daerah kering. Pada malam hari CO2 masuk ke dalam tanaman dan disimpan dalam bentuk senyawa C4. Selanjutnya senyawa C4 akan membebaskan CO2 pada siang hari sehingga dapat digunakan untuk fotosintesis.
Adaptasi lainnya yang terdapat pada tumbuhan xerofit untuk mengurangi proses transpirasi yaitu memiliki daun dengan stoma tersembunyi (masuk ke bagian dalam) yang ditutupi oleh trikoma (rambut-rambut yang merupakan penjuluran epidermis. Pada saat matahari terik, jumlah air yang hilang melalui proses transpirasi lebih tinggi daripada jumlah air yang diserap oleh akar. Untuk mengurangi laju transpirasi tersebut stoma akan menutup.
Hubungan antara Stomata dengan Transpirasi
Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel. Transpirasi merupakan pengeluaran berupa uap H2O dan CO2, terjadi siang hari saat panas, melaui stomata (mulut daun) dan lentisel (celah batang). Transpirasi berlangsung melalui bagian tumbuhan yang berhubungan dengan udara luar, yaitu melalui pori-pori daun seperti stomata, lubang kutikula, dan lentisel oleh proses fisiologi tanaman.
Transpirasi adalah terlepasnya air dalam bentuk uap air melalui stomata dan kutikula ke udara bebas (evaporasi). Jadi semakin cepat laju transpirasi berarti semakin cepat pengangkutan air dan zat hara terlarut, demikian pula sebaliknya. Alat untuk mengukur besarnya laju transpirasi melalui daun disebut fotometer atau transpirometer.
Transpirasi dalam tanaman atau terlepasnya air melalui kutikula hanya 5-10% dari jumlah air yang ditranspirasikan. Air sebagian besar menguap melalui stomata, sekitar 80% air ditranspirasikan berjalan melewati stomata, sehingga jumlah dan bentuk stomata sangat mempengaruhi laju transpirasi. Selain itu transpirasi juga terjadi melalui luka dan jaringan epidermis pada daun, batang, cabang, ranting, bunga, buah dan akar.
Tidak semua tumbuhan mengalami proses transpirasi. Sedangkan pada tumbuhan yang mengalami proses ini, transpirasi terkadang terjadi secara berlebihan sehingga mengakibatkan tumbuhan kehilangan banyak air dan lama kelamaan layu sebelum akhirnya mati.
Transpirasi Stomata
Adalah Sel-sel mesofil daun tidak tersusun rapat, tetapi diantara sel-sel tersebut terdapat ruang-ruang udara yang dikelilingi oleh dinding-dinding sel mesofil yang jenuh air. Air menguap dari dinding-dinding basah ini ke ruang-ruang antar sel, dan uap air kemudian berdifusi melalui stomata dari ruang-ruang antar sel ke atmosfer di luar. Sehingga dalam kondisi normal evaporasi membuat ruang-ruang itu selalu jenuh uap air. Asalkan stomata terbuka, difusi uap air ke atmosfer pasti terjadi kecuali bila atmosfer itu sendiri sama-sama lembab.
Evapotranspirasi adalah gabungan evaporasi dan transpirasi tumbuhan yang hidup di permukaan bumi. Air yang diuapkan oleh tanaman dilepas ke atmosfer. Evaporasi merupakan pergerakan air ke udara dari berbagai sumber seperti tanah, atap, dan badan air. Transpirasi merupakan pergerakan air di dalam tumbuhan yang hilang melalui stomata akibat diuapkan oleh daun. Evapotranspirasi adalah bagian terpenting dalam siklus air.
Evapotranspirasi potensial adalah nilai yang menggambarkan kebutuhan lingkungan, sekumpulan vegetasi, atau kawasan pertanian untuk melakukan evapotranspirasi yang ditentukan oleh beberapa faktor, seperti intensitas penyinaran matahari, kecepatan angin, luas daun, temperatur udara, dan tekanan udara. Evapotranspirasi potensial juga menggambarkan energi yang didapatkan oleh kawasan tersebut dari matahari. Di sisi lain, transpirasi sebanding dengan seberapa banyak karbon yang diserap oleh kawasan vegetasi karena transpirasi juga berperan perpindahaan CO2 dari udara ke daun.
Evapotranspirasi dan siklus air
Evapotranspirasi dapat menggambarkan jumlah air yang hilang dari badan air karena adanya vegetasi. Jenis vegetasi mempengaruhi jumlah evapotranspirasi secara signifikan. Karena air ditranspirasikan melalui daun yang mengalir dari akar, tumbuhan yang akarnya menancap dalam ke bawah tanah mentranspirasikan air lebih banyak. Tanaman semak umumnya mentranspirasikan air lebih sedikit dari tanaman berkayu karena semak tidak memiliki akar yang sedalam tanaman kayu, dan daun yang posisinya setinggi tanaman kayu. Tanaman konifer meski memiliki daun yang tidak lebar, dapat memiliki nilai transpirasi yang lebih tinggi dari tanaman berdaun lebar, terutama di periode dormansi dan awal musim semi. Faktor yang mempengaruhi evapotranspirasi mencakup tahap pertumbuhan tanaman, persentase tanah yang tertutup vegetasi, radiasi matahari, kelembaban udara, temperatur, dan angin. Meski selama ini dipercaya bahwa vegetasni penutup tanah dapat mengurangi jumlah air yang hilang dari tanah, tetapi pengujian isotop menunjukkan bahwa transpirasi oleh tumbuhan adalah komponen yang lebih besar dari evaporasi. Keberadaan vegetasi dapat menjaga jumlah air tanah karena aliran permukaan dan perkolasi dihambat sehingga memberikan waktu bagi tanah untuk menyerap dan menahan air dari presipitasi (misal hujan dan salju).
Uap air yang menempel di permukaan daun kemudian menetes ke tanah dan diserap tumbuhan untuk ditranspirasikan kembai. Jumlah air yang didapatkan bisa lebih banyak dari yang diuapkan.
Konsep Evapotranspirasi Potensial (ETp)
Proses kehilangan air melalui permukaan tanah, air, dan tanaman. Banyaknya air yang dipergunakan untuk proses pertumbuhan tanaman (respirasi) dan evaporasi dari tanah atau air sebagai tempat tumbuhnya tanaman tersebut (RSNI, 2004). Berhubungan langsung dengan kebutuhan air untuk tanaman.
Faktor yang mempengaruhi kecepatan evapotranspirasi potensial ada 3 yaitu :
1. Iklim mikro --> radiasi netto, suhu, kelembaban, dan angin
2. Tanaman --> jenis, derajat penutupannya, dan struktur tanaman
3. Tanah --> jenis tanah, kondisi, aerasi, dan kecepatan tanah
Beberapa istilah dalam evapotranspirasi ada 3 yaitu :
1. Evapotranspirasi Potensial (ETp) --> yang mungkin hilang airnya
2. Evapotranspirasi Aktual (ETa) --> yang hilang airnya pada saat itu
3. Evapotranspirasi Standar (ETo) --> rata rata yang hilang airnya
Permukaan lahan harus memenuhi 3 syarat sebagai berikut :
1. Kadar air tanah dalam keadaan yang cukup
2. Tanaman pendek
3. Tajuk tanaman menutup secara sempurna
Kondisi air tanah dibedakan menjadi 5 yaitu :
1. Zona jenuh air --> posisi penuh air
2. Kapasitas lapang --> daerah air cukup untuk tanaman
3. Zona air kapiler --> air tersedia tapi tidak dapat dijangkau tanaman
4. Titik layu permanen --> tidak cukup air
5. Zona layu permanen --> tidak ada air sama sekali
Evapotranspirasi bisa diukur atau diperkirakan dengan menggunakan beberapa metode.
Metode tak langsung
Data dari evaporasi panci dapat digunakan untuk memperkirakan evaporasi di danau, tetapi transpirasi dan evaporasi yang terhalang hujan atau vegetasi tidak bisa diketahui. Data dari evaporasi panci kemudian digunakan untuk memperkirakan evapotranspirasi secara tidak langsung.
Keseimbangan air tangkapan
Evapotranspirasi dapat diperkirakan dengan membuat persamaan keseimbangan air dari daerah badan air. Jumlah air di badan air, S, dihitung dengan rumus :
dengan presipitasi P, dan evapotranspirasi ET, aliran permukaan Q, dan pengisian ke air tanah (perkolasi) D.
Persamaan hidrometeorologi
Persamaan yang lebih umum dan digunakan secara luas untuk memperkirakan evapotranspirasi adalah persamaan Penman dan Penman-Monteith yang direkomendasikan oleh FAO. Persamaan yang lebih sederhana seperti persamaan Blaney-Criddle banyak digunakan namun tidak akurat untuk daerah yang memiliki kelembaban udara tinggi. Solusi lain seperti Makkink, yang sederhana namun harus dikalibrasi sesuai dengan daerahnya, dan persamaan Hargreaves. Untuk mengubah nilai evapotranspirasi yang didapatkan menjadi nilai evapotranspirasi tanaman pertanian aktual, koefisien tanaman dan koefisien stres harus digunakan. Koefisien tanaman merupakan nilai yang didapatkan dari model percobaan yang dapat diprediksi, yang nilainya bervariasi berdasarkan kondisi fase pertumbuhan tanaman dan musimnya.
Keseimbangan energi
Metode lainnya adalah menggunakan keseimbangan energi :
di mana ฮปE adalah energi yang dibutuhkan untuk mengubah fase air dari cair ke gas, Rn adalah radiasi matahari, G adalah fluks panas tanah, dan H adalah fluks panas sensibel.
Algoritma SEBAL memuat solusi keseimbangan energi pada permukaan tanah menggunakan citra satelit. Cara ini dapat digunakan untuk mencari nilai evapotranspirasi aktual dan potensial per piksel gambar. Evapotranspirasi adalah kunci untuk manajemen air dan performa irigasi.
Metode eksperimental
Lisimeter digunakan untuk mengukur ET secara eksperimen. Berat tanah diukur secara kontinu dan perubahan berat tanah mengindikasikan perubahan kadar air tanah, yang lalu dikonversi ke luas tanah yang digunakan dalam lisimeter. Perubahan kadar air tanah dapat disebabkan oleh ET dan perkolasi, tetapi perkolasi dapat diukur dengan lisimeter karena air yang jatuh juga ditangkap oleh lisimeter.
Sekian dari saya yang bisa saya sampaikan, semoga apa yang saya tulis ini bermanfaat untuk kalian semua. Terima Kasih dan Wassalamualaikum Wr. Wb.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Hallo semuanya, Nama saya Retno Sundari. Kali ini saya pengen kasih tahu ke kalian materi tentang Evapotranspirasi. Untuk lebih lanjut yuk disimak penjelasan di bawah ini ๐๐๐...
Siklus Hidrologi --> Proses prosesnya ialah Plant Uptake, Evaporasi, Transpirasi, Kondensasi, Presipitasi, Run Off, dan Infiltrasi.
Secara umum, Penguapan atau evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair (contohnya air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air). Proses ini adalah kebalikan dari kondensasi. Umumnya penguapan dapat dilihat dari lenyapnya cairan secara berangsur-angsur ketika terpapar pada gas dengan volume signifikan.
Rata-rata molekul tidak memiliki energi yang cukup untuk lepas dari cairan. Bila tidak cairan akan berubah menjadi uap dengan cepat. Ketika molekul-molekul saling bertumbukan mereka saling bertukar energi dalam berbagai derajat, tergantung bagaimana mereka bertumbukan. Terkadang transfer energi ini begitu berat sebelah, sehingga salah satu molekul mendapatkan energi yang cukup untuk menembus titik didih cairan. Bila ini terjadi di dekat permukaan cairan molekul tersebut dapat terbang ke dalam gas dan "menguap"
Sedangkan Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel. Transpirasi merupakan pengeluaran berupa uap H2O dan CO2, terjadi siang hari saat panas, melaui stomata (mulut daun) dan lentisel (celah batang). Transpirasi berlangsung melalui bagian tumbuhan yang berhubungan dengan udara luar, yaitu melalui pori-pori daun seperti stomata, lubang kutikula, dan lentisel oleh proses fisiologi tanaman.
Transpirasi adalah terlepasnya air dalam bentuk uap air melalui stomata dan kutikula ke udara bebas (evaporasi). Jadi semakin cepat laju transpirasi berarti semakin cepat pengangkutan air dan zat hara terlarut, demikian pula sebaliknya. Alat untuk mengukur besarnya laju transpirasi melalui daun disebut fotometer atau transpirometer.
Transpirasi dalam tanaman atau terlepasnya air melalui kutikula hanya 5-10% dari jumlah air yang ditranspirasikan. Air sebagian besar menguap melalui stomata, sekitar 80% air ditranspirasikan berjalan melewati stomata, sehingga jumlah dan bentuk stomata sangat mempengaruhi laju transpirasi. Selain itu transpirasi juga terjadi melalui luka dan jaringan epidermis pada daun, batang, cabang, ranting, bunga, buah dan akar.
Intersepsi adalah proses ketika air hujan jatuh pada permukaan vegetasi di atas permukaan tanah, tertahan beberapa saat untuk kemudian diuapkan kembali ke atmosfer atau diserap oleh vegetasi yang bersangkutan. Proses intersepsi terjadi selama berlangsungnya curah hujan dan setelah hujan berhenti.
Perbedaan antara transpirasi dan penguapan
Transpirasi berbeda dengan penguapan/evaporasi sederhana karena berlangsung pada jaringan hidup dan dipengaruhi oleh fisiologi tumbuhan.
Transpirasi --> Proses fisiologis/ fisika yang termodifikasi
Evaporasi --> Proses fisika murni
Transpirasi --> Diatur bukaan stomata
Evaporasi --> Tidak diatur bukaan stomata
Transpirasi --> Diatur oleh beberapa macam tekanan
Evaporasi --> Tidak diatur oleh tekanan
Transpirasi --> Terjadi di jaringan hidup
Evaporasi --> Tidak terbatas pada jaringan hidup
Transpirasi --> Permukaan sel basah
Evaporasi --> Permukaan yg menjalankannya jadi kering
Mekanisme transpirasi
Air diserap ke dalam akar secara osmosis melalui rambut akar, sebagian besar bergerak menurut gradien potensial air melalui xilem. Air dalam pembuluh xilem mengalami tekanan besar karena molekul air polar menyatu dalam kolom berlanjut akibat dari penguapan yang berlangsung di bagian atas. Sebagian besar ion bergerak melalui simplas dari epidermis akar ke xilem, dan kemudian ke atas melalui arus transportasi.
Laju transpirasi dipengaruhi oleh ukuran tumbuhan, kadar CO2, cahaya, suhu, aliran udara, kelembaban, dan tersedianya air tanah. Faktor-faktor ini memengaruhi perilaku stoma yang membuka dan menutupnya dikontrol oleh perubahan tekanan turgor sel penjaga yang berkorelasi dengan kadar ion kalium (K+) di dalamnya. Selama stoma terbuka, terjadi pertukaran gas antara daun dengan atmosfer dan air akan hilang ke dalam atmosfer. Untuk mengukur laju transpirasi tersebut dapat digunakan potometer.
Transpirasi pada tumbuhan yang sehat sekalipun tidak dapat dihindarkan dan jika berlebihan akan sangat merugikan karena tumbuhan akan menjadi layu bahkan mati. Sebagian besar transpirasi berlangsung melalui stomata sedang melalui kutikula daun dalam jumlah yang lebih sedikit. Transpirasi terjadi pada saat tumbuhan membuka stomatanya untuk mengambil karbon dioksida dari udara untuk berfotosintesis.
Lebih dari 20 % air yang diambil oleh akar dikeluarkan ke udara sebagai uap air. Sebagian besar uap air yang ditranspirasi oleh tumbuhan tingkat tinggi berasal dari daun selain dari batang, bunga dan buah. Transpirasi menimbulkan arus transpirasi yaitu translokasi air dan ion organik terlarut dari akar ke daun melalui xilem.
Adaptasi tumbuhan terhadap transpirasi
1. Daun
Tumbuhan seperti pohon jati dan akasia mengurangi penguapan dengan cara menggungurkan daunnya di musim panas. Pada tumbuhan padi-padian, liliacea dan jahe-jahean, tumbuhan jenis ini mematikan daunnya pada musim kemarau. Pada musim hujan daun tersebut tumbuh lagi.
Tumbuhan yang hidup di gurun pasir atau lingkungan yang kekurangan air (daerah panas) misalnya kaktus, mempunyai struktur adaptasi khusus untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Pada tumbuhan yang terdapat di daerah panas, jika memiliki daun maka daunnya berbulu, bentuknya kecil-kecil dan kadang-kadang daun berubah menjadi duri dan sisik.
2. Stomata dapat membuka dan menutup karena
Stomata pada daun dapat membuka di siang hari dan menutup pada malam hari untuk menghindari penguapan yang berlebihan,karena itu stomata disebut dengan mulut daun.
3. Akar
Sistem perakaran tumbuhan di daerah panas memiliki akar yang panjang-panjang sehingga dapat menyerap air lebih banyak.
Mekanisme Membuka Menutupnya Stomata
Faktor yang mempengaruhi membuka dan menutupnya stoma yaitu: 1) faktor internal antara lain cahaya matahari, konsentrasi CO2, dan asam absisat (ABA), serta 2) faktor internal (jam biologis). Cahaya matahari merangsang sel penjaga menyerap ion K+ dan air, sehingga stoma membuka pada pagi hari. Konsentrasi CO2 yang rendah di dalam daun juga menyebabkan stoma membuka. Stomata akan menutup apabila terjadi cekaman air. Pada saat cekaman air, zat pengatur tumbuh ABA diproduksi di dalam daun yang menyebabkan membran menjadi bocor sehingga terjadi kehilangan ion K+ dari sel penjaga dan menyebabkan sel penjaga mengkerut sehingga stomata menutup.
Faktor internal yaitu jam biologis memicu serapan ion pada pagi hari sehingga stoma membuka, sedangkanpada malam hari terjadi pembebasan ion yang menyebabkan stoma menutup. Stomata pada sebagian besar tanaman umumnya membuka pada siang hari dan menutup pada malam hari.
Pada beberapa tumbuhan misalnya kelompok tumbuhan CAM stoma membuka pada malam hari sedangkan pada siang hari stoma menutup. Menutupnya stoma pada siang hari Membran plasma Pompa proton merupakan adaptasi untuk mengurangi proses penguapan tumbuhan yang hidup di daerah kering. Pada malam hari CO2 masuk ke dalam tanaman dan disimpan dalam bentuk senyawa C4. Selanjutnya senyawa C4 akan membebaskan CO2 pada siang hari sehingga dapat digunakan untuk fotosintesis.
Adaptasi lainnya yang terdapat pada tumbuhan xerofit untuk mengurangi proses transpirasi yaitu memiliki daun dengan stoma tersembunyi (masuk ke bagian dalam) yang ditutupi oleh trikoma (rambut-rambut yang merupakan penjuluran epidermis. Pada saat matahari terik, jumlah air yang hilang melalui proses transpirasi lebih tinggi daripada jumlah air yang diserap oleh akar. Untuk mengurangi laju transpirasi tersebut stoma akan menutup.
Hubungan antara Stomata dengan Transpirasi
Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel. Transpirasi merupakan pengeluaran berupa uap H2O dan CO2, terjadi siang hari saat panas, melaui stomata (mulut daun) dan lentisel (celah batang). Transpirasi berlangsung melalui bagian tumbuhan yang berhubungan dengan udara luar, yaitu melalui pori-pori daun seperti stomata, lubang kutikula, dan lentisel oleh proses fisiologi tanaman.
Transpirasi adalah terlepasnya air dalam bentuk uap air melalui stomata dan kutikula ke udara bebas (evaporasi). Jadi semakin cepat laju transpirasi berarti semakin cepat pengangkutan air dan zat hara terlarut, demikian pula sebaliknya. Alat untuk mengukur besarnya laju transpirasi melalui daun disebut fotometer atau transpirometer.
Transpirasi dalam tanaman atau terlepasnya air melalui kutikula hanya 5-10% dari jumlah air yang ditranspirasikan. Air sebagian besar menguap melalui stomata, sekitar 80% air ditranspirasikan berjalan melewati stomata, sehingga jumlah dan bentuk stomata sangat mempengaruhi laju transpirasi. Selain itu transpirasi juga terjadi melalui luka dan jaringan epidermis pada daun, batang, cabang, ranting, bunga, buah dan akar.
Tidak semua tumbuhan mengalami proses transpirasi. Sedangkan pada tumbuhan yang mengalami proses ini, transpirasi terkadang terjadi secara berlebihan sehingga mengakibatkan tumbuhan kehilangan banyak air dan lama kelamaan layu sebelum akhirnya mati.
Transpirasi Stomata
Adalah Sel-sel mesofil daun tidak tersusun rapat, tetapi diantara sel-sel tersebut terdapat ruang-ruang udara yang dikelilingi oleh dinding-dinding sel mesofil yang jenuh air. Air menguap dari dinding-dinding basah ini ke ruang-ruang antar sel, dan uap air kemudian berdifusi melalui stomata dari ruang-ruang antar sel ke atmosfer di luar. Sehingga dalam kondisi normal evaporasi membuat ruang-ruang itu selalu jenuh uap air. Asalkan stomata terbuka, difusi uap air ke atmosfer pasti terjadi kecuali bila atmosfer itu sendiri sama-sama lembab.
Evapotranspirasi adalah gabungan evaporasi dan transpirasi tumbuhan yang hidup di permukaan bumi. Air yang diuapkan oleh tanaman dilepas ke atmosfer. Evaporasi merupakan pergerakan air ke udara dari berbagai sumber seperti tanah, atap, dan badan air. Transpirasi merupakan pergerakan air di dalam tumbuhan yang hilang melalui stomata akibat diuapkan oleh daun. Evapotranspirasi adalah bagian terpenting dalam siklus air.
Evapotranspirasi potensial adalah nilai yang menggambarkan kebutuhan lingkungan, sekumpulan vegetasi, atau kawasan pertanian untuk melakukan evapotranspirasi yang ditentukan oleh beberapa faktor, seperti intensitas penyinaran matahari, kecepatan angin, luas daun, temperatur udara, dan tekanan udara. Evapotranspirasi potensial juga menggambarkan energi yang didapatkan oleh kawasan tersebut dari matahari. Di sisi lain, transpirasi sebanding dengan seberapa banyak karbon yang diserap oleh kawasan vegetasi karena transpirasi juga berperan perpindahaan CO2 dari udara ke daun.
Evapotranspirasi dan siklus air
Evapotranspirasi dapat menggambarkan jumlah air yang hilang dari badan air karena adanya vegetasi. Jenis vegetasi mempengaruhi jumlah evapotranspirasi secara signifikan. Karena air ditranspirasikan melalui daun yang mengalir dari akar, tumbuhan yang akarnya menancap dalam ke bawah tanah mentranspirasikan air lebih banyak. Tanaman semak umumnya mentranspirasikan air lebih sedikit dari tanaman berkayu karena semak tidak memiliki akar yang sedalam tanaman kayu, dan daun yang posisinya setinggi tanaman kayu. Tanaman konifer meski memiliki daun yang tidak lebar, dapat memiliki nilai transpirasi yang lebih tinggi dari tanaman berdaun lebar, terutama di periode dormansi dan awal musim semi. Faktor yang mempengaruhi evapotranspirasi mencakup tahap pertumbuhan tanaman, persentase tanah yang tertutup vegetasi, radiasi matahari, kelembaban udara, temperatur, dan angin. Meski selama ini dipercaya bahwa vegetasni penutup tanah dapat mengurangi jumlah air yang hilang dari tanah, tetapi pengujian isotop menunjukkan bahwa transpirasi oleh tumbuhan adalah komponen yang lebih besar dari evaporasi. Keberadaan vegetasi dapat menjaga jumlah air tanah karena aliran permukaan dan perkolasi dihambat sehingga memberikan waktu bagi tanah untuk menyerap dan menahan air dari presipitasi (misal hujan dan salju).
Uap air yang menempel di permukaan daun kemudian menetes ke tanah dan diserap tumbuhan untuk ditranspirasikan kembai. Jumlah air yang didapatkan bisa lebih banyak dari yang diuapkan.
Konsep Evapotranspirasi Potensial (ETp)
Proses kehilangan air melalui permukaan tanah, air, dan tanaman. Banyaknya air yang dipergunakan untuk proses pertumbuhan tanaman (respirasi) dan evaporasi dari tanah atau air sebagai tempat tumbuhnya tanaman tersebut (RSNI, 2004). Berhubungan langsung dengan kebutuhan air untuk tanaman.
Faktor yang mempengaruhi kecepatan evapotranspirasi potensial ada 3 yaitu :
1. Iklim mikro --> radiasi netto, suhu, kelembaban, dan angin
2. Tanaman --> jenis, derajat penutupannya, dan struktur tanaman
3. Tanah --> jenis tanah, kondisi, aerasi, dan kecepatan tanah
Beberapa istilah dalam evapotranspirasi ada 3 yaitu :
1. Evapotranspirasi Potensial (ETp) --> yang mungkin hilang airnya
2. Evapotranspirasi Aktual (ETa) --> yang hilang airnya pada saat itu
3. Evapotranspirasi Standar (ETo) --> rata rata yang hilang airnya
Permukaan lahan harus memenuhi 3 syarat sebagai berikut :
1. Kadar air tanah dalam keadaan yang cukup
2. Tanaman pendek
3. Tajuk tanaman menutup secara sempurna
Kondisi air tanah dibedakan menjadi 5 yaitu :
1. Zona jenuh air --> posisi penuh air
2. Kapasitas lapang --> daerah air cukup untuk tanaman
3. Zona air kapiler --> air tersedia tapi tidak dapat dijangkau tanaman
4. Titik layu permanen --> tidak cukup air
5. Zona layu permanen --> tidak ada air sama sekali
Evapotranspirasi bisa diukur atau diperkirakan dengan menggunakan beberapa metode.
Metode tak langsung
Data dari evaporasi panci dapat digunakan untuk memperkirakan evaporasi di danau, tetapi transpirasi dan evaporasi yang terhalang hujan atau vegetasi tidak bisa diketahui. Data dari evaporasi panci kemudian digunakan untuk memperkirakan evapotranspirasi secara tidak langsung.
Keseimbangan air tangkapan
Evapotranspirasi dapat diperkirakan dengan membuat persamaan keseimbangan air dari daerah badan air. Jumlah air di badan air, S, dihitung dengan rumus :
Persamaan hidrometeorologi
Persamaan yang lebih umum dan digunakan secara luas untuk memperkirakan evapotranspirasi adalah persamaan Penman dan Penman-Monteith yang direkomendasikan oleh FAO. Persamaan yang lebih sederhana seperti persamaan Blaney-Criddle banyak digunakan namun tidak akurat untuk daerah yang memiliki kelembaban udara tinggi. Solusi lain seperti Makkink, yang sederhana namun harus dikalibrasi sesuai dengan daerahnya, dan persamaan Hargreaves. Untuk mengubah nilai evapotranspirasi yang didapatkan menjadi nilai evapotranspirasi tanaman pertanian aktual, koefisien tanaman dan koefisien stres harus digunakan. Koefisien tanaman merupakan nilai yang didapatkan dari model percobaan yang dapat diprediksi, yang nilainya bervariasi berdasarkan kondisi fase pertumbuhan tanaman dan musimnya.
Keseimbangan energi
Metode lainnya adalah menggunakan keseimbangan energi :
Algoritma SEBAL memuat solusi keseimbangan energi pada permukaan tanah menggunakan citra satelit. Cara ini dapat digunakan untuk mencari nilai evapotranspirasi aktual dan potensial per piksel gambar. Evapotranspirasi adalah kunci untuk manajemen air dan performa irigasi.
Metode eksperimental
Lisimeter digunakan untuk mengukur ET secara eksperimen. Berat tanah diukur secara kontinu dan perubahan berat tanah mengindikasikan perubahan kadar air tanah, yang lalu dikonversi ke luas tanah yang digunakan dalam lisimeter. Perubahan kadar air tanah dapat disebabkan oleh ET dan perkolasi, tetapi perkolasi dapat diukur dengan lisimeter karena air yang jatuh juga ditangkap oleh lisimeter.
Sekian dari saya yang bisa saya sampaikan, semoga apa yang saya tulis ini bermanfaat untuk kalian semua. Terima Kasih dan Wassalamualaikum Wr. Wb.
Mantabbb kerennn.. Sangat bermanfaat sekali untuk menambah wawasann๐
BalasHapusTerimakasih sudah mampir ke blog saya hehehe.
Hapus